Sejarah SD Islam Terpadu Sabilul Huda

SD IT Sabilul Huda berada di bawah naungan Yayasan Pesantren Sabilul Huda (YPSH). Didirikan pada tahun 2002, diatas tanah seluas 1995 m2, dan luas bangunan 1692 m2. Dengan Nomor Statistik Sekolah (NSS) 102026303437, dan NPSN 20222099.

Sejak didirikan tahun 2002, SD IT Sabilul Huda telah mengalami kemajuan yang signifikan, dengan prestasi terakreditasi A (Amat Baik).

Sekolah yang awalnya hanya memiliki satu romobongan belajar (rombel) dengan jumlah siswa tujuh orang ini, kini telah memiliki delapan belas rombongan belajar dengan siswa sebanyak 496 orang.

Dan pada tahun ajaran 2013-2014, SD IT Sabilul Huda mendapatkan kepercayaan dari Diknas Kota Cirebon dan Pemprov Jawa Barat untuk menjadi sekolah pilot proyek penelitian dan pengembangan model pendidikkan kurikulum 2013.

SD IT Sabilul Huda adalah lembaga pendidikan formal dengan jenjang pendidikan dasar 6 tahun yang menginduk kepada Departeeb Pendidikan Nasional (DIKNAS).

Kurikulum merupakan inti dari sebuah lembaga pendidika, dan SD IT Sabilul Huda adalah sekolah yang memadukan kurikulum Kemendiknas, yakni Kurikulum Merdeka dengan kurikulum khas SD IT Sabilul Huda yang mencakup nilai – nilai keislaman meliputi:

  1. Pendidikan Agama : Aqidah, Ibadah, Akhlak, Tahsin & Tahfidz Qura’an
  2. Bahasa : Indonesia, Arab, Inggris, Cirebon dan Sunda
  3. Seni dan daya cipta : Seni Rupa, Musik dan Gerak
  4. Sains dan Teknologi : Sains dan Komputer (Pembelajaran multimedia)
  5. Pendidikan Jasmani : Olahraga dan Kesehatan.
  6. Pendidikan lingkungan : Field Trip / study tour, kemah
  7. Keterampilan dan Wirausaha: Keterampilan dan bisnis (koperasi sekolah)
  8. Outbond

SD IT Sabilul Huda merupakan model pendidikan yang didesain sebagai kelanjutan pendidikan jenjang prasekolah, yaitu Taman Kanak-kanank (TK) , yang ada di wilayah III Cirebon.

SD IT Sabilul Huda adalah sebuah sekolah masa depan yang menjadikan Islam sebagai acuan (proof), sehingga lulusannya diharapkan dapat melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama unggulan baik negeri maupun swasta, pesantren, dan sekolah –sekolah unggulan lainnya yang kelak akan dapat menentukan orientasi pembentukan pribadi yang berakhlakul karimah dan menjalankan fungsinya sebagai khalifah filardh.